Seorang individu yang mengakau sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu yang dalam video pendek itu yang melontarkan pernyataan yang sangat kontroversial, mengatakan bahwa akan “Merampok uang negara dan menghabiskannnya agar negara semakin miskin”.
Penyalahgunaan wewenang dan kepercayaan publik: Sebagai wakil rakyat, seorang DPRD memiliki tugas untuk mengawasi penggunaan uang negara demi kesejahteraan masyarakat. Pernyataan dalam video pendek tersebut menunjukkan sikap yang berlawanan, seolah-olah uang negara adalah milik pribadi yang bisa dihabiskan sembarangan, bahkan dengan tujuan memiskinkan negara/rakyat. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah yang diberikan oleh konstituennya
Video yang beredar bukan sekedar kelakar bodoh atau candaan kosong, melainkan ini adalah bentuk manifestasi dan mentalitas busuk yang sudah lama menggoroti negara ini. Aleg tersebut yang seharusnya menjaga dan mengelola uang rakyat, justru dengan bangga dan tanpa rasa malu mengatakan akan “Merampok Uang Negara”. Pernyataan tersebut juga bukan hanya sekedar kata-kata, melainkan ini adalah cerminan dari ketiadaan moral dan integritas.
Ini juga merupakan mentalitas koruptif, Meskipun pernyataan tersebut bisa jadi hanya candaan atau provokasi, substansinya mencerminkan mentalitas koruptif. Korupsi tidak hanya tentang mengambil uang negara sebagai ilegal, tetapi juga tentang pola pikir yang menganggap uang negara sebagai “uang rampokan” yang boleh di habiskan tanpa pertanggung jawaban yang tentunya mentalitas ini sangat berbahaya.
Oleh karna itu, perlunya sanksi tegas kepada oknum pejabat publik yang mengeluarkan pernyataan kontroversial dan merusak citra lembaga yang katanya Wakil Rakyat tersebut. Dalam kasus ini, pihak partai politik yang menaunginya dan Badan Kehormatan DPRD harus segera mengambil tindakan tegas. Sanksi ini penting untuk menunjukkan kepada publik bahwa institusi negara tidak mentolerir perilaku semacam itu yang Jangan sampai menjadi sama dengan kejadian kemarin yang kita ketahui bersama.
Ini adalah ironi yang sangat menyakitkan. Saat jutaan rakyat yang berjuang mati-matian di untuk bertahan hidup, namun ada oknum yang duduk di kursi kekuasaan, menggunakan fasilitas negara dan secara terbuka merencanakan tindakan yang merusak.
SANGAT-SANGAT MIRIS!
Tentu hal ini merusak citra lembaga legislatif dan menimbulkan ketidakpercayaan publik.