DaerahViral

Pensiunan Dosen Todong ASN Dinsos Gorontalo dengan Pistol Mainan: Kesalahpahaman Berujung Ancaman

36
×

Pensiunan Dosen Todong ASN Dinsos Gorontalo dengan Pistol Mainan: Kesalahpahaman Berujung Ancaman

Sebarkan artikel ini
Foto: Pria yang mengenakan helm mengancam ASN Dinsos Kabupaten Gorontalo pakai pistol. (dok. Istimewa)

Gorontalo – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gorontalo pada Rabu (4/6/2025). Seorang pensiunan dosen berinisial RK (54) menodongkan pistol mainan kepada seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Zainuddin Hutoti (46). Aksi ini diduga dipicu oleh perselisihan antara istri pelaku dengan korban.

Kronologi Kejadian

Insiden ini bermula ketika Zainuddin baru saja tiba di kantor untuk melakukan absensi. Tiba-tiba, RK yang mengenakan helm masuk ke ruangan dan langsung mencabut pistol mainan dari genggamannya. Dalam kondisi panik, Zainuddin dipaksa berlutut dan membuka mulut, sementara RK terus mengancamnya.

“Saya itu kemarin takut sekali, saya berusaha bagaimana pistol ini tidak kena saya,” ujar Zainuddin, mengingat kembali kejadian yang membuatnya syok.

Motif di Balik Pengancaman

Penyelidikan polisi mengungkap bahwa aksi RK didorong oleh kesalahpahaman. Pelaku merasa tersinggung setelah mendapat informasi bahwa istrinya, yang bekerja di kantor Dinsos, sempat berselisih dengan korban. Meski demikian, polisi memastikan bahwa tidak ada hubungan lebih jauh antara korban dan istri pelaku yang bisa memicu konflik lebih besar.

Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Faisal Ariyoga A Harianja, menjelaskan bahwa RK telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan. “Pelaku dijerat dengan Pasal 335 KUHP tentang tindak pidana pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman, dengan ancaman hukuman satu tahun penjara,” ujar Faisal.

Dampak dan Respons Publik

Kasus ini menjadi viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan RK sebagai bentuk intimidasi yang tidak dapat dibenarkan, meskipun hanya menggunakan pistol mainan.

Di sisi lain, insiden ini juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik dalam lingkungan kerja. Kesalahpahaman yang tidak segera diselesaikan dapat berujung pada tindakan ekstrem yang merugikan semua pihak.

Pelajaran dari Kasus Ini

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tindakan kekerasan, meskipun hanya bersifat simbolis, tetap memiliki konsekuensi hukum. Selain itu, penting bagi setiap individu untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih bijak dan mengedepankan dialog daripada ancaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *